Kamis, 13 Februari 2014

[Mozaik Blog Competition 2014] Menjadi Seperti Pohon Kelapa

Event Mozaik Blog Competition sponsored by beon.co.id


Ssstt… tau ga?

“Alkisah ada 3 orang sahabat yang bernama pohon kelapa, penyu dan burung elang. Mereka bertiga berjanji untuk bertemu kembali beberapa tahun kemudian untuk berbagi pengalaman hidup masing-masing. Maka ketika hari yang dijanjikan itu tiba, si penyu sangat antusias bercerita tentang betapa menakjubkan-nya kehidupan bawah laut. Ia mampu berkeliling ke berbagai samudera, bertemu dengan berbagai macam spesies hewan laut dan berkesempatan menikmati keindahan panorama bawah laut yang mungkin belum terekspos. Si elang pun juga antusias menceritakan pengalamannya terbang di langit, menerobos awan seputih kapas dan mampu menikmati indahnya pulau-pulau yang terbentang di bumi. Maka ketika giliran pohon kelapa yang bercerita, ia tak mempunyai pengalaman hidup yang hebat layaknya penyu dan burung elang, karena ia hanya bisa berdiam diri di tempat. Yang ia tau hanyalah pemandangan kapal yang berlayar didepannya, melihat matahari terbit dan terbenam. Hanya itu saja. Namun ia tetap bersyukur, karena setiap buah kelapa yang ia jatuhkan akan terbawa arus pantai, berkeliling samudra dan mendarat di negara-negara yang berbeda. Maka tumbuhlah ia menjadi pohon kelapa yang baru. Sehingga bisa jadi pohon kelapa di pesisir Australia berasal dari buah kelapa yang dijatuhkan oleh si pohon kelapa di pesisir Indonesia.”

Aku takjub mendengar kisah itu. Kisah yang diceritakan Tere Liye ketika mengisi talkshow tentang kepenulisan. Ibarat pohon kelapa, meskipun kita berada di sudut paling kecil di dunia ini, namun tulisan yang kita buat mampu melalang buana kemana saja dan tanpa kita ketahui bisa menginspirasi siapa saja yang membacanya.

Aku tersenyum pada diri. Pikiranku melayang ke memori zaman SMP.

***

Zaman SMP adalah masa dimana aku mulai suka membaca dan mengenal blog. Ada satu blog yang sering aku ikuti saat itu. Si penulis blog itu sering bercerita tentang pengalaman hidupnya bersama seorang pemuda yang mengidap AIDS. Betapa sabarnya si pemuda itu meskipun perlahan-lahan penyakit yang ia miliki mulai menggerogoti hidupnya. Ceritanya sederhana namun sangat ngena di hati. Kalian tau? Ibarat pohon kelapa tadi, si penulis blog mungkin tidak mengenaliku, tapi tulisannya mampu membuatku menjadi lebih bersyukur terhadap hidup yang kumiliki. Setiap selesai baca tulisannya, aku jadi berpikir, “Ya Allah.. ternyata ada orang yang hidupnya lebih susah dan lebih hebat ujiannya. Lantas kenapa aku harus mengeluh?”

Lihatlah, tanpa si penulis blog itu sadari, tulisan-tulisannya mampu membuatku bangkit dan berkata pada diriku sendiri : “Aku ingin jadi penulis!”

Maka sejak saat itu, aku bertekad untuk mulai menulis hal-hal yang bermanfaat, mengambil hikmah di setiap pengalaman yang aku punya, dan berbagi motivasi. Betapa senangnya diriku ketika beberapa tulisan perdanaku dipuji beberapa teman blogger. Aku senang bukan karena pujian itu, namun karena tulisan yang aku buat mampu menginspirasi mereka yang membacanya.

Banyak sekali manfaat yang kita dapat dari menulis. Kalian tau? Yang membuatku mulai tertarik membaca buku bukanlah guruku. Yang membuatku betah berlama-lama membaca buku yang tebalnya ratusan lembar bukanlah orangtuaku. Tapi si penulis terkenal itu! J.K. Rowling.

J.K. Rowling

J.K. Rowling tak kenal siapa aku, ia pun juga terpisah jarak berjuta-juta kilometer denganku. Tapi siapa sangka novel terkenalnya yang berjudul ‘Harry Potter’ itu mampu membuatku ketagihan membaca? Dari karya-nya lah, aku mulai melirik buku-buku lainnya, mulai teenlit, novel metropolitan, novel islami, buku motivasi, hingga buku agama.

Bukankah ini menyenangkan? Hal kecil seperti menulis pun bisa memberikan dampak positif yang besar bagi siapa saja yang membacanya.

***

Itulah motivasi menulisku. Motivasi yang harus aku ingat terus menerus agar tak ada kata ‘menyerah’ dalam menulis. Beberapa kali aku mencoba ikut lomba menulis semasa SMP dan SMA, namun tak juga berhasil. Sempat down tapi tak apalah. Aku selalu ingat dengan quote ini : “Tak ada karya besar yang muncul hanya sekali duduk.” Aku ga boleh nyerah! Tak ada keberhasilan yang instan. Tak ada kata sia-sia. Setiap kegagalan terhitung sebagai latihan. Semakin diasah maka ia akan semakin tajam. Semakin sering dilatih, maka kemampuan menulisku pun akan semakin berkembang. Orang-orang hebat lahir dari sebuah kerja keras. Bukankah begitu? J.K. Rowling pun juga berulang kali mengalami penolakan sebelum akhirnya berhasil diterbitkan.

Menjadi penulis adalah salah satu impianku. Dan mungkin juga menjadi impian bagi mereka-mereka yang tengah berjuang sepertiku. Kapan tercapai? Aku tak pernah tau. “Life is choice. Kita yang sekarang adalah hasil dari yang kemaren. Tapi kita besok adalah hasil dari yang sekarang,” kata-kata mutiara dari Ust. Felix Y Siaw. So, just believe… Yang perlu kita lakukan adalah konsisten menulis, menulis, dan menulis. Karena kita yang sekarang akan mencerminkan masa depan kita. True?

Bagaimana pun juga, aku menulis karena aku ingin bermanfaat bagi orang lain. Aku ingin menjadi seperti pohon kelapa tadi. Menebar kebaikan dan manfaat, meski hanya dari sebuah tulisan.

Karena aku bukanlah konglomerat yang memiliki uang berlimpah…
Karena aku bukanlah pewaris ilmu yang menyimpan sejuta pengetahuan…

Aku hanyalah manusia yang dengan kedua tanganku aku bersyukur bisa menulis. Ya, minimal aku bisa berbagi manfaat dengan apa yang aku tulis. Sesuai dengan visi hidupku yang kuambil dari sebuah hadist :

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.” (HR. Ahmad, Thabrani, Daruqutni).